Di tengah pesatnya perkembangan fashion global, aksesoris rajazeus link tradisional Arab tetap mempertahankan pesonanya yang khas. Dua di antaranya yang paling ikonik adalah Tasar (mahkota pengantin wanita) dan Mahbub (kalung tradisional pria). Tidak hanya menjadi simbol budaya, aksesoris ini telah melampaui batas geografis, menarik perhatian dunia fashion internasional.
Artikel ini akan mengupas:
- Asal-usul dan makna budaya Tasar & Mahbub
- Proses pembuatan yang rumit dan bernilai seni tinggi
- Transformasi dari simbol tradisi menjadi tren global
- Peran desainer modern dalam melestarikan warisan ini
1. Tasar: Mahkota Pengantin yang Memesona
A. Sejarah & Makna Simbolik
Tasar adalah mahkota pernikahan tradisional yang sering dipakai pengantin wanita di Arab Saudi, Yaman, dan negara Teluk lainnya. Terbuat dari emas, perak, dan permata, mahkota ini memiliki makna mendalam:
-
Lambang kemurnian dan status sosial – Semakin rumit desainnya, semakin tinggi kedudukan keluarga.
-
Motif floral dan geometris – Terinspirasi dari seni Islam dan alam gurun.
B. Proses Pembuatan yang Rumit
Pembuatan Tasar membutuhkan keterampilan khusus dari pengrajin perhiasan (sering disebut Saa’igh). Prosesnya meliputi:
-
Pemilihan material: Emas 21-24 karat dan permata seperti mutiara, zamrud, atau rubi.
-
Teknik filigree – Seni menyusun kawat emas tipis menjadi pola rumit.
-
Penyepuhan & penyempurnaan – Butuh waktu 3-6 bulan untuk satu mahkota.
C. Tasar di Panggung Global
-
Dikoleksi oleh museum seperti Louvre Abu Dhabi.
-
Dipopulerkan oleh selebriti seperti Beyoncé yang memakai mahkota serupa dalam video “Spirit”.
-
Diadaptasi oleh desainer Barat seperti Dolce & Gabbana dalam koleksi “Arabia”.
2. Mahbub: Kalung Maskulinitas & Kebanggaan Pria Arab
A. Fungsi & Filosofi
Mahbub adalah kalung berat khas pria Arab, terbuat dari emas atau perak, sering dipadukan dengan batu akik atau onyx.
-
Simbol kekuatan – Beratnya bisa mencapai 1-2 kg.
-
Tanda kedewasaan – Diberikan saat seorang pemuda dianggap dewasa.
-
Bagian dari busana resmi – Dipakai di acara pernikahan atau pertemuan penting.
B. Ragam Desain Regional
Daerah | Ciri Khas |
---|---|
Arab Saudi | Dominan emas dengan ukiran kaligrafi |
Oman | Batu akik besar dengan rantai perak |
Yaman | Campuran emas & perak dengan liontin |
C. Mahbub dalam Budaya Populer
-
Dipakai oleh aktor dalam film “The Mummy” (1999) sebagai bagian kostum.
-
Dijadikan inspirasi koleksi pria Gucci (2021).
-
Diburu kolektor – Harga bisa mencapai $50.000 untuk desain kuno.
3. Dari Tradisi ke Tren: Bagaimana Tasar & Mahbub Mendunia?
A. Faktor Pendorong Globalisasi
-
Ekspansi bisnis perhiasan Timur Tengah – Brand seperti Damiani x Dubai membuat versi modern.
-
Dukungan keluarga kerajaan – Sheikha Moza sering memakai Tasar versi kontemporer.
-
Media sosial – Tagar #ArabJewelry mendapat 2,4 juta posting di Instagram.
B. Inovasi Desainer Lokal
-
Azza Fahmy (Mesir): Memadukan Tasar dengan gaya Art Deco.
-
Dima Ayad (Lebanon): Mahbub slim version untuk wanita karir.
C. Tantangan Pelestarian
-
Pengaruh perhiasan massal – Ancaman bagi pengrajin tradisional.
-
Generasi muda lebih suka gaya Barat – Butuh edukasi sejak dini.
4. Masa Depan Aksesoris Tradisional Arab
A. Prediksi Tren 2025
- Kolaborasi dengan brand mewah (Contoh: Cartier x Saudi Design Guild).
- Eco-conscious materials – Emas daur ulang & permata lab-grown.
- Augmented Reality fitting – Coba virtual sebelum beli.
B. Warisan yang Tak Tergantikan
“Tasar & Mahbub bukan sekadar perhiasan, tapi penjaga identitas kami,” kata Ahmed Al-Jaber, maestro perhiasan Kuwait.
Kesimpulan
BACA JUGA: Kilau dan Karakter: Rekomendasi Aksesori Spanyol yang Cocok untuk Penampilan Elegan
Tasar & Mahbub membuktikan bahwa aksesoris tradisional bisa tetap relevan di era modern. Dengan kombinasi keahlian turun-temurun dan inovasi, keduanya tidak hanya menjadi kebanggaan budaya Arab, tapi juga ikon fashion dunia.